Arenapublik.com - Cara kerja on board charger (OBC) pada mobil listrik memiliki peran cukup central, tanpa komponen tersebut mobil listrik tidak bisa melakukan pengisian daya pada saat baterai mobil sudah habis. Pengisian baterai mobil listrik secara sederhana hampir sama saat kita memperhatikan cara mengisi baterai HP, tinggal dicolok pada sumber listrik, maka proses charging akan berlangsung.
Sama hal nya seperti proses pengecasan mobil listrik, Anda cukup mengkoneksikan konektor charger ke mobil, maka proses charging pun akan segera berjalan.
Meskipun menggunakan ICCB Portable Charger, peran OBC masih sangat sentral, karena fungsi utamanya adalah merubah arus listrik dari PLN menjadi listrik DC sehingga baterai pada mobil listrik dapat terisi penuh.
Baca Juga: Cara Menggunakan ICCB Portable Charger
Berikut Cara Kerja On Board Charger
Dari gambar di atas kita dapat menarik kesimpulan, alur proses pengisian baterai dari sumber input listrik PLN AC 220 volt hingga menjadi arus DC yang dapat diterima oleh baterai mobil listrik, penjelasan dari gambar di atas sebagai berikut.
- Dari input listrik PLN 220 volt, merupakan sumber energi dari mobil listrik untuk proses charging.
- Sebelum masuk ke dalam baterai, dari komponen OBC memiliki komponen tambahan lagi, yaitu EMI Filter, dimana filter ini digunakan untuk mengatasi harmonisa listrik yang tidak stabil, sehingga listrik yang digunakan dalam proses charging sudah stabil.
- Rectifier, sama seperti charger pada umumnya, rangkaian ini digunakan untuk menyearahkan arus listrik AC sebelum diubah menjadi arus listrik DC.
- Selanjutnya terdapat Power Factor Correction (PFC) yang berfungsi untuk mengefektifkan aliran listrik yang masuk ke dalam baterai mobil listrik, singkatnya untuk mengurangi loses selama proses charging.
- Konverter DC to DC, setelah melewati tahapan di atas sebelumnya, barulah arus listrik murni DC yang sudah stabil mulai masuk ke dalam baterai untuk proses charging.
Dari kelima tahapan cara kerja on board charger tersebut, merupakan prinsip kerja dari charger pada umumnya. Karena kebanyakan charger pasti memiliki komponen tambahan seperti EMI Filter dan PFC, tujuannya untuk meningkatkan efektifitas dalam proses charging.
On Board Charging juga memiliki komunikasi CAN (Controller Area Network) yang dilakukan oleh BMS (Battery Management System) dengan OBC, fungsi dari CAN tersebut adalah memberikan informasi kepada OBC, jenis informasi dan komunikasi antara OBC dan BMS sebagai berikut.
- BMS memberikan informasi kepada OBC saat baterai hampir terisi penuh sekitar 80% hingga 90% maka proses pengisian baterai akan mulai melambat, tujuannya agar proses pemerataan dari pengisian baterai.
- Jenis informasi lainnya adalah BMS memberikan informasi kepada OBC saat baterai sudah terisi penuh atau proses charging telah selesai, maka OBC akan mulai stop melakukan pengisian baterai.
- Terakhir adalah BMS melakukan cut off agar tidak adanya daya listrik yang terbuang saat OBC telah menghentikan proses charging.
Penutup
Kapasitas listrik yang dapat ditampung oleh OBC sekitar 7.2 kWh, hal itu setara dengan kapasitas maksimal dari wall mount charger dari Hyundai yang diberikan secara gratis bagi para customer untuk pembelian unit di tahun 2020 dan wall mount charger tersebut juga tersedia disetiap dealer resmi Hyundai.
Saat ini, hanya mobil listrik milik Hyundai yang ter branding dengan baik di Indonesia. Karena mobil listrik sudah melekat namanya pada brand milik negara Korea tersebut.
Lama nya proses pengisian charging terganting dari kapasitas baterai dari mobil listrik, dengan kapasitas power maksimum dari OBC sekitar 7.2 kWh, maka cukup cepat jika dilakukan untuk pengisian baterai mobil listrik dari 0 hingga 80 %.
Semoga artikel mengenai cara kerja on board charging dapat bermanfaat bagi Anda semua, khususnya para pembaca setia arenapublik. Silahkan share artikel ini agar orang lain dapat menerima informasi berharga mengenai mobil listrik, terimakasih.
Emoticon