Arenapublik.com - Siapa yang tidak ingin mendapatkan pekerjaan setelah selesai menyelesaikan study baik jenjang sarjana ataupun jenjang lainnya. Banyak dari kita berpikir bahwa dengan bekerja kita dapat membantu perekonomian rumah tangga orang tua dan membantu saudara-saudara kita. Dengan gaji bulanan yang sudah pasti nominalnya, hal ini membuat kita merasa aman akan pendapatan sehari-hari.
Gambar 1 Cover Artikel Pekerjaan
Setelah kita selesai dalam dunia perkuliahan, banyak dari kita ingin menjadi seorang profesional di dalam bidang tertentu agar memiliki "nilai" yang lebih dan menambah pengalaman pekerjaan untuk bisa menyelami berbagai macam disiplin ilmu.
Seindah Masa Kuliah
Menjalankan perkuliahan ataupun bidang study lainnya menurut kita sudah sangat "berkompetisi" antara mahasiswa satu lain nya, suasana kompetisi lahir hanya sebatas perkuliahan saja. Bagaimana cara kita agar mendapatkan nilai yang baik untuk mata kuliah A ataupun bagaimana cara kita agar bisa dikenal baik oleh dosen A tersebut.
Cara-cara yang dilakukan tidaklah memerlukan tenaga yang ekstra, cukup kita belajar dengan tekun, mengerjakan tugas perkuliahan yang diberikan, aktif di kelas, kami rasa sudah lebih dari cukup untuk membuat diri kita dikenal oleh salah satu dosen hingga mendapatkan nilai yang bagus.
Mungkin menurut kita dengan melakukan kecurangan saat masa kuliah adalah hal terburuk, tetapi dibalik itu semua ternyata ada yang lebih buruk untuk kita hadapi nanti, yaitu dunia pekerjaan. Tidak seperti yang kami tuliskan di atas saja terkait persaingan perkara nilai dan cari perhatian ke dosen. Melainkan lebih kompleks dan terkesan seperti dunia rimba, siapa yang kuat maka dialah pemenangnya.
Dunia Kerja yang Kejam
Bila dikatakan kejam, pada kenyataan nya masih banyak orang-orang yang bekerja di instansi sampai saat ini. Tidak hanya dikalangan swasta, kejamnya dunia kerja juga dirasakan pada instansi negeri atau pemerintah. Hal tersebut kami katakan karena menurut pengalaman pribadi dari salah satu penulis dari arenapublik.com untuk menjadi orang yang baik dalam dunia kerja sangat sulit.
Berbagai macam orang akan kita temui pada saat kita memasuki dunia pekerjaan. Mungkin kalian adalah orang yang baru memasuki dunia pekerjaan dan masih belum mengetahui baik dan buruknya dunia pekerjaan tersebut.
Gambar 2 Ilustrasi Dunia Pekerjaan
(sumber:Prodia)
Menghadapi dunia kerja yang sangat kompleks tidak bisa kita sertakan dengan emosi, kita harus menghadapi dengan kepala dingin dan selalu positif saja. Ketatnya persaingan ingin mencari jabatan akan kita rasakan saat lingkungan sekitar kerja kita berlomba-lomba memberikan "muka" kepada atasan mereka masing-masing. Selain itu, banyak dari mereka yang berlomba-lomba "memajaki" setiap calon supplier ataupun meminta persentase jika ingin dimuluskan jalannya. Dan ada lagi yang berlomba-lomba dalam mengambil barang-barang atau inventaris milik perusahaan untuk dibawa pulang ke rumah.
Bagi kita yang masih dalam kategori "normal" cukup untuk tidak mendekati dengan seksama orang-orang tersebut, kita bekerja bukan sekedar mencari uang saja, melainkan mencari keberkahan dalam kehidupan.
Pergi kerja tidak membawa muka, sampai di tempat kerja mencari muka.
Cukup jauhi dan jangan ikut dalam kelompok orang seperti itu, jalankan pekerjaan sesuai dengan job deskripsi masing-masing. Bila kalian ingin mendapatkan bayaran tambahan, lakukan pekerjaan sampingan di hari weekend ataupun di luar jam kerja kalian. Jangan jadikan perusahaan kalian sebagai "ladang" untuk "menambang" harta tambahan dengan cara yang tidak baik.
Bekerja itu merupakan suatu hal yang wajib dilakukan, sebagai manusia kita wajar membutuhkan uang sebagai keberlangsungan kehidupan. Bila kalian merasa sudah tidak cocok pada suatu tempat yang penuh dengan "maling" maka keluarlah. Yakinlah, rejeki kita sudah ada yang mengatur. Semoga kita semua senantiasa mendapatkan rejeki yang halal dan baik wujudnya untuk menjaga kesucian diri kita.
hehehehe, sepertinya saya adalah satu dari sedikit orang yang beruntung nggak pernah sampai harus rebutan muka di depan bos :D
Mungkin karena saya selalu bekerja dengan baik sih, dan selalu mau terjun mengambil resiko yang berat, di mana jarang orang mau ngerjakan hal itu, alhasil saya nggak ada saingannya hahahaha
Itumah biasa mas diera sekarang. Miris memang terkadang yang pendidikan tinggi karena baru masuk kerja iapun harus pasrah sama orang yang sudah punya pengalaman kerja.
Meski latar pendidikan mereka rendah. Tetapi unggul di pengalaman.
Karena era sekarang banyak orang yang kuliah ngambil jurusan tertentu belum tentu kerjanya nanti sesuai yang ia pelajari sewaktu kuliah.
Ya akan lebih nikmat kalau bekerja dengan tujuan ibadah n nyari barokah, supaya rasanya itu selalu cukup, seberapapun hasilnya
Saya juga kadang kepikiran buat tambah2 pemasukan bisa kali nyeper, misalnya keluarin modal buat beli barang yang bisa disewakan yang kira2 perputaran duitnya cepat, sembari itu pula bisa nabung dengan sebagian gaji bulanan
Ada betulnya juga melihat kondisi sekarang yang ketat persaingan. Mungkin solusinya selain mencari kerja sampingan, bisa menekuni hobi, entah itu nge-blog, fotografi atau sekedar lari sore. Jadinya beban pikiran saat kerja, bisa berkurang
Ribet mmg cari kerja saat ini..persaingan udah ga keitung lagi.. Seperti mencari jarum ditumpukan jerami...
Baca ini jadi ingat kata teman, kalo tekanan saat kerja benar" terasa..
Apalagi kalau udah punya istri, ditempat kerja tertekan, balik kerumah tertekan juga wkwkwk..
di dunia kerja, kita semakin tau betapa kejamnya hidup diluar rumah :D
bila sudah bekerja, saya terus rindu rinduan ketika masa study walaupun terpaksa bangun awal untuk pergi kelas jam 8 pagi tapi itulah kenangan yang paling bermakna yang tak mungkin akan berulang lagi
Memang begitulah dunia pekerja, ada yang sok cari muka di depan bos agar ia terlihat bagus biarpun untuk itu dia harus menindas bawahannya.
Misalnya saja dia memberi target sehari harus sekian ton, pekerja harus mematuhi target itu atau dia akan dipecat.
Pekerja, karena takut kehilangan pekerjaan maka terpaksa kerja keras, sementara atasannya malah sibuk main hp di kantor.
Dan masih banyak lagi lainnya, belum saingan sesama pekerja..😔
Justru saat kerja itu dunia nyata yang sebenernya. Bersaing bersama orang lain, belum lagi disikut orang. Capek, makan hati, kerja keras gak dihargai, itu merupakan salah satu tantangan orang kerja. Tapi kalo berhasil lolos dari tempaan akan jadi orang yang tahan banting.
kuliah memang lebih nyaman dari bekerja hehehehehe...tapi di dunia kerja lah kita sebenarnya menemukan kehidupan yang sebenarnya ya..yang jelas tetaplah semangat, belajar adaptasi aja dengan watak orang pelan-pelan, dan satu lagi tetaplah berada di jalan yang lurus dan berkah (jangan ikut2an korupsi dll maksudnya) hahaha..
Kerja, sesuatu yang malas dilakukan tapi butuh. Haha. Persaingan di dunia kerja asalkan wajar santuyin aja. Ada yang sering mengingatkan saya, kerja itu kan bagian dari ibadah. Jadi seriusnya dan tulusnya kayak lagi ibadah wajib semacam shalat saja...InsyaAllah berkah (backsound deheman Nisa Sabyan).
Padahal mah ya kadang datang malesnya juga.. Ehehehe
Kejam bila ada politik kerja dan pekerja kaki kipas bos.
yang Jelas masa Sekolah dan Masa Kuliah tak seindah kenyataan ketika kita sdh lulus dan sudah terjun langsung ke dunia kerja hehe.. apalagi harus mencari kerja... Semangaat mas
Wkwk realita banget. Beberapa Kali mencicipi dunia kerja. Selalu ada problem di Sana, baik yang bisa diatasi maupun yang bikin sakit hati
waduh yg seperti ini di kantor saya ada, politik kantor kejam
Bener banget nih. Saya merasakan banget persaingan dunia kerja yang lumayan keras bahkan ada teman yang menjelek2kan kita di depan bos.
Oia, lokasi juga pengaruh banget. Saya merasakan saat kerja di Jakarta keras banget orang2nya padahal asalnya masih satu daerah.
Betul tuh Mbul, etapi apa tuh yang bisa disewakan?
Dunia kerja adalah dunia nyata. Ada permainan politik, ada tekanan sosial, ada tuntutan ekonomi, eh... gangguan kejiwaan juga ada. Ya udah, hadapi saja. Di kantor manapun sama saja. Buat usaha sendiri juga nggak kalah banyak tekanannya.
Emoticon