Arenapublik.com - Berbicara tentang Persatuan, kita kembali kedalam semboyan Negara Indonesia yang
mengusung Bhineka Tunggal Ika dimana
memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu. Lalu, apa yang membuat kita bisa
direnggangkan atau bahkan diputuskan tali perbedaan tersebut? Padahal perbedaan
itu yang membuat kita satu. Negara Indonesia lahir dan tercipta dari berbagai
macam suku, bahasa, dan ras yang berbeda-beda. Tidak ada yang sama antara satu
manusia dan manusia yang lain, kita juga tidak bisa menyamakan antara manusia
satu dan lainnya, karena pada hakikatnya manusia itu unik.
Gambar 1 Ilustrasi Persatuan Yang Mulai Gugur
Kapasitas Pemikiran Manusia
Mereka mempunyai
kapasitas dan kelebihan masing-masing dan memiliki kekurangan masing-masing.
Jangan tuntut manusia tersebut untuk menjadi lebih dari apa yang Tuhan
anugrahkan kepadanya. Jika Tuhan Yang Maha Esa menganugrahkan kepada satu
manusia tersebut beban pikiran 10 Kg, maka jangan tambahkan beban pikiran
tersebut menjadi dua kali lipat dari beban tersebut. Perlu diketahui, Tuhan
juga tidak akan memberikan suatu cobaan diluar batasan manusia tersebut.
Kondisi Negara Indonesia untuk saat ini hampir sama
seperti beban yang diberikan secara berlebihan, sehingga masyarakat nya sangat
mudah tersulut emosinya. Kenapa tidak, saat beban pikiran tersebut hanya mampu
mengangkat 10 Kg saja, lalu ditambahkan lagi oleh seseorang menjadi tiga kali
lipat. Tidak heran membuat masyarakat Indonesia untuk saat ini banyak
kehilangan akal sehat dalam berpikir. Setiap isu murahan yang diangkat dalam
media massa selalu ditanggapi dengan serius, meskipun kita belum tahu akan
kebenaran isu tersebut. Hakikatnya, media massa merupakan suatu wadah bagi
masyarakat untuk menyuarakan opini public hingga fakta public. Kesalahan dalam
menggunakan media social lain adalah membesarkan suatu perkara yang masih
bersifat opini, lalu kemudian digiring ke ranah public secara terus menerus
agar terlihat menjadi fakta public.
JASMERAH Bung Karno
Bung Karno dalam pidato Nasionalnya pernah
menyuarakan bahwa perang pada masanya sangat mudah, karena musuh mereka sangat
terlihat jelas secara fisik. Jika kita dihadapi dengan musuh yang memiliki
kondisi fisik yang hampir sama dengan kita, maka kita akan dihadapkan dengan perang
yang sangat sulit.
Gambar 2 Ilustrasi Bung Karno
(sumber: azwaranas.artstation.com)
Ucapan Bung Karno yang sedemikian tersebut sebelumnya juga sudah diisyaratkan oleh Nabi
Muhammad Saw, sebagai Nabi penutup dan membawa ajaran penyempurna bagi yang
menganut agama islam. Bahwa ummat ku nanti pada masanya jumlahnya akan semakin
banyak, tetapi jumlahnya yang banyak seperti buih yang ada di lautan.
Keberadaan kaum munafik atau kelompok penghianat
bangsa itu sangat jelas, seperti kita mempercayai akan keberadaan makhluk halus
tetapi kita susah bahkan tidak mampu untuk melihatnya. Begitulah kira-kira
keberadaan kaum munafik atau kelompok penghianat tersebut. Saat para pendiri
Negara kita telah mem paten kan dasar Negara Indonesia adalah PANCASILA
dan hal tersebut juga masih terkandung
ajaran baik yang dibawa Al-Quran menurut keyakinan ummat Islam. Tetapi hal
tersebut kembali dipermasalahkan akan sifat Nasionalis seseorang atau sebagian
orang bagi mereka yang mengganggu kepentingan mereka. Atau dengan kata lain
adalah menyingkirkan seseorang yang tidak memiliki satu visi dan misi dengan
kelompok tersebut.
Mereka jeli dalam melihat peluang untuk
merenggangkan persatuan tersebut, mereka paham kapan waktunya untuk mulai
menyerang dan kapan waktunya untuk bertahan. Suksesor dibalik kelompok tersebut
sangat baik dalam mengamati wilayah pertandingan khalayak seorang manager sepak
bola.
Ke khawatiran kelompok tersebut menjadi nyata bila
masyarakat Indonesia mulai menyadari akan potensi alam yang dimiliki Negara nya
ternyata telah dikeruk bangsa asing, mereka khawatir bila masyarakat Indonesia
mulai menjadi intelektual, mereka khawatir bila masyarakat Indonesia dapat
bersatu, dan bisa jadi mereka khawatir bila ummat muslim di Indonesia bersatu.
Dimana ummat muslim di Indonesia merupakan mayoritas terbesar yang ada di
dunia, atau bahkan mereka khawatir akan system pemerintahan yang dikomandoi
oleh ummat muslim yang taat dan patuh akan syarian islam? Semua kemungkinan
dapat terjadi.
Permasalahan sekarang bila kita jeli melihatnya
adalah dimana ummat muslim selalu di adu domba dengan sesame ummat muslim. Di
mana pimpinan mereka ditunggangi oleh kepentingan salah satu kelompok
penghianat dan di mana pimpinan ummat muslim yang masih terjaga kemurnian nya.
Dalam kondisi seperti ini, ummat lah yang menjadi korban. Karena pada hakikatnya
seorang santri akan taat kepada seorang guru nya dan santri tersebut akan
menjaga harkat martabat seorang guru tersebut, saat guru dari santri tersebut
disenggol, maka akan terjadi kekacauan. Begitulah terus menerus kejadiannya
untuk mengacau keharmonisan masyarakat Indonesia yang telah dibangun selama 70
tahun lebih kemerdekaan.
Penutup
Apa
yang kalian harapkan demi dunia yang sementara ini? Apakah dunia ini adalah
tujuan kalian? Bukankan hidup dalam kenyamanan dan ke amanan suatu hal yang
lebih berarti di atas segalanya dibandingkan dengan kepentingan kelompok yang
menimbulkan perpecahan antar bangsa? Mari merangkul persaudaraan kembali dan
menyadari bahwa terbentuknya negara Indonesia berasal dari semboyan Bhineka
Tunggal Ika, bukan yang lain.
Setuju banget, mas. Seharusnya kita sesama bangsa Indonesia saling rangkul merangkul dalam mewujudkan ketentraman hidup bermasyarakat. Tapi belakangan ini yang terjadi malah berbeda. Terasa sekali ada kerenggangan yang terjadi di sana-sini. Bahkan sesama umat Islam pun membentuk kubu-kubu sendiri dan menghujat satu sama lain. Rasa-rasanya seperti ada oknum-oknum yang ingin merusak bangsa ini dari dalam. :-(
mantap bahasan spritualnya, gan
Buen articulo, te deseo un buen fin de semana
edukasi demokrasi di kita masih lemah, hingga kita mudah pecah...
Nice article....
Yang saya harapkan adalah menjejak bumi dengan bekas jejakan yang baik, agar nanti saat kembali bisa kembali ke tempat yang benar, nggak nyasar hihihi.
Semoga generasi muda mendatang bakal semakin baik, tidak dirusak oleh kepentinngan golongan :)
dalem banget postingannya, harapanku buat bangsa ini bisa hidup rukun berdampingan tanpa melihat agama yg dianut.. soalnya skrg byk bgt yg jualan agama trus ujungnya jd profokator, huhu
saat muncul kata Indonesia di negeri ini, para pendiri bangsa sudah sadar bawah perbedaanlah yang membuat kita bersatu. semata-mata untuk menggapai mimpi yang sama yaitu bebas dari penjajahan.
harapannya, semoga tidak ada lagi hal-hal yang mengusik peprsatuan karena perbedaan. kita bersatu karena berbeda, bukan sebaliknya
setuju banget aku,
semoga kedepannya indonesia semakin rukun, menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila dan menghargai perbedaan.. Amiin..
Merdekaa!
Eh..
#TerbawaSemangat
I agree.
Semoga persatuan dan kesatuan Indonesia suatu hari bisa kembali seperti dulu kala :(
Jas Merah!
andai generasi pada hari ini faham apa yang perlu dilalui negara suatu ketika dahulu, pasti mereka lebih menghargai nikmat hari ini
Impian banyak orang ya, semoga generasi ke depan jauh lebih terbuka pikirannya, menganggap perbedaan adalah kekayaan bangsa ini yang tak perlu diperdebatkan
Orang sekarang mah banyak yang sinting. Dari bikin Empire sampe demo-demo gak jelas. Mendingan kerja keras atau menghasilkan sesuatu. Jadi pikirannya gak melayang ke mana-mana.
Emoticon